0

Siapa yang gak pernah merasakan kehilangan? Hampir semua manusia dimuka bumi ini ada karena hilang. Paham gak? jadi gini, semua itu ada prosesnya, saat kita dilahirkan, ditempat lain ada yang meninggal. Begitu terus. Tidak pernah berhenti siklusnya. Semua yang hilang akan digantikan oleh yang baru. Semuanya, termasuk cinta.

Gue pribadi sudah mengalami beberapa kehilangan-kehilangan terbesar dalam hidup gue. Pertama, gue kehilangan sosok seorang ayah yang amat gue butuhkan dalam menata hidup gue kedepannya. Dan itu sangat membuat gue terpukul. Hidup hanya dengan kasih sayang seorang ibu. Walaupun ibu sudah memberi gue kasih sayang yang besar, tetap saja buat gue itu janggal karena tidak ada sosok tegas yang mengiringi perjalanan hidup gue selama kurang lebih hampir 17 tahunan ini. Tapi sesuatu yang hilang membuat kita belajar kan, gue belajar untuk tidak selalu bergantung pada seseorang, gue jadi terbiasa melakukan apapun sendirian. Bahkan untuk keseharian sebisa mungkin gue memenuhi kebutuhan gue sendiri, dengan gue buka olshop yang sangat lebih dari cukup untuk gue sehari-hari. Kenapa gue memilih olshop? karena bagi gue sekarang jaman sudah canggih. Daripada punya smartphone hanya untuk sesuatu yang gak bermanfaat? ya nggak? tapi kembali pada siklus awal semua yang hilang akan digantikan oleh yang baru. Setelah beberapa waktu akhirnya ibu gue memutuskan untuk menikah. Ya memang, akhirnya hidup gue gak lagi sepi sejak kehadiran adik-adik serta sosok ayah baru yang dirasa sudah seperti keluarga-keluarga bahagia diluar sana. Ayah, ayah apakabar? Rindu, Yah. Maafin ya yah, kita belum sempet ketemu. Dan ternyata memang sudah tidak diijinkan lagi untuk bertemu. Dan mungkin saatnya kalian semua tau, bahwa rindu gue tersampaikan namun tanpa kesempatan.

Kedua, kehilangan sosok paman yang sangat baik sekali. Beliau adalah yang mengajarkan gue untuk menjadi manusia kuat. Beliau adalah paman terdekat gue. Pernah gue bahas disalah satu postingan gue keknya kalau gak salah. Gue kangen banget sama guyonan dan wejangan beliau. Tenang di surga ya Om.

Lalu tadi pagi, baru saja gue dapat kabar bahwa nenek gue meninggal. Who knows gue sangat terpukul banget karena saat gue pulang kampung biasanya nenek gue selalu manjain gue, apa-apa buat gue. Dan beliau adalah yang merawat gue saat Smp. Saat ibu gue menikah dan memilih ikut suaminya di Kudus. Dan sekarang gue paham rasanya, kehilangan.

Parahnya, gak hanya itu. Gue juga kehilangan sosok yang gue suka. Yang pada awalnya gue pikir dia akan mewarnai hidup gue. Ternyata tidak. Dia datang memberi warna, namun setelahnya Ia hapus semua menyisakan putih dan hitam disana. Sakitnya memang gak seberapa, tapi harapan yang dia buat sudah jatuh jauh dalam rasa. Pada awalnya gue gak berfikir akan tumbuh rasa semacam ini, karena bagi gue yang ada hanyalah pertemanan. Dia selalu membuat harapan itu ada. Membuat gue seolah-olah begitu berharga. Tapi nyatanya itu gak bertahan lama. Dan semua berakhir gitu aja tanpa ada sepatah kata. Ah tapi mau gimana? Justru tandanya dia bukan yang istimewa, dan lagi-lagi gue merasakan itu. Kehilangan.

Lalu apa yang gue lakukan? Seperti orang-orang yang sedang kehilangan lakukan. Gue berdoa dan terus berdoa. Berharap mereka semua ada disurga. Lalu untuk dia? Gue akan tetap mencintai dia, tidak akan pernah tidak. Hanya saja, gue sudah tidak berharap lagi buat memilikinya. Karena gue tau, sesuatu yang hilang akan digantikan oleh yang baru. Dan, yang bisa gue lakuin sekarang selain menunggu adalah dengan menjadi pribadi yang lebih baik lagi, karena kata orang mereka yang satu dengan kita adalah cermin dari diri kita sendiri. Berarti, jadilah orang baik dulu jika ingin ketemu yang baik.

Percayalah, yang hilang pasti akan kembali jika itu memang milikmu.

Post a Comment

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.