0

Gue emang suka ngereview komika-komika favorite gue. Tercatat udah ada Ge Pamungkas yang nongkrong di salah satu postingan gue. Sebenernya gak cuman kak Ge sih yang jadi komika favorite gue, masih ada David Nurbianto. Cuman hasil review-annya gue gabung sama postingan gue yang berbau kakak kelas, soalnya ada kakak kelas gue yang wajahnya mirip sama bang David. Lalu dikesempatan kali ini gue bakalan sedikit mereview jagoan gue di SUCI 5. Kalis.... Bukan. Indra Frimawan! Kenapa gue suka beliau? hmm. Dulu gue suka Ge karena dia act-out banget. Suka David karena gue suka kerak telor... terus Indra? karena senasib. Awalnya gue demen tuh si eneng Dicky, tapi pas final gue seacrh-search di google tentang para grand finalis. Waktu gue ngetik Indra, malah gak keluar gambar apa-apa.... orang belum gue enter. Pas udah gue enter malah ada gambar cowok berkacamata yang lagi bawain acara infotaiment.... orang yang gue tulis Indra Herlambang.

Akhirnya gue kepoin semua akun jejaring sosial milik Indra. Nah, perasaan senasib-pun muncul saat tau dia LDR. Love Different Religion. Indra dan orang yang disuka itu tidak seiman. Memang, LDR paling jauh bukanlah beda kota atau negara, melainkan beda tempat ibadah. Gue juga demikian, gue juga sedang dekat dengan cowok berkeyakinan Katholik yang taat buat gue. Ayahnya sih pegawai sipil biasa, tapi ibunya seorang biarawati. Sedangkan gue, gue cewek berjilbab yang sekolahnya aja di Man. Apa susah? enggak. Apakah gue menyerah? nggak. Justru ini toleransi-nya. Saat jalan bareng, gue bawa motor sendiri. Sama sekali gak pernah boncengan, dia-pun mengerti. Setiap jalan dia selalu menanyakan "udah sholat?" sebaliknya, setiap hari minggu tiba gue juga selalu mengingatkan untuk ibadah di gereja. Begitu juga saat makan, gue kadang cuman baca bismillah kilat, sedangkan dia? begitu khusyu' menundukan kepala sambil menggengam kedua telapak tangannya. Terkadang juga sambil memegang kalung salip dilehernya. Gue hanya bisa tersenyum.

Hampir sama dengan kasus Indra, dia selalu berangan-angan membawa wanita yang dia suka itu ke gereja, memperkenalkannya pada Tuhan, tapi nggak bisa. Sayang sih, tapi kepentok keyakinan. Tapi apakah Indra menyerah? nggak. Dia tau benar posisi dia dan orang yang dia suka itu. Dia tau mereka beda tempat ibadah. Dan Indra cukup tau diri akan semuanya. Makin kesini, Indra semakin hebat dan semakin dekat dengan sang pujaan, harapan mungkin mulai tumbuh seiring berjalannya waktu. Dan gue sebagai fans hanya bisa doain Indra semoga selalu bahagia dengan siapapun orang yang tepat adanya.

Indra membuat gue belajar mengatasi perbedaan. Gue sudah gak takut lagi untuk menyukai siapapun. Walaupun gue sudah tau bakal berakhir kayak gimana, tapi menurut gue tidak salah dalam menjalani ini semua. Gue juga gak akan memaksa pada akhirnya. Karena gue paham, semua yang karena dipaksa gak akan berakhir baik. Lalu apa yang gue lakukan? sama seperti seorang Indra Frimawan, kalo tidak bisa menjadi yang terbaik, jadilah yang paling beda. Gue mungkin gak bakal bisa jadi yang terbaik untuk orang itu, begitupun Indra. Tapi kami sama-sama menyukai orang tersebut dengan banyak perbedaan. Dengan cara yang berbeda..


Post a Comment

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.