2

Sinopsis :

Novel ini menceritakan kisah empat gadis yang sejak kecil memimpikan kehidupan yang layak. Meg, si cantik yang mengimpikan hidup dimasa depan menjadi ratu dan mengenakan gaun indah. Jo, si kutu buku yang sangat mencintai karya sastra. Beth, pendiam namun menakjubkan saat jari-jarinya menari diatas tuts-tuts piano membentuk nada-nada mayor yang menenangkan. Dan Amy, sering disebut-sebut sebagai Michelangelo kecil karena hasil sketsa-sketsa gambarnya yang sangat fantastis.

Hidup mereka sangat sederhana, tapi dilingkupi kebahagiaan dan kehangatan. Namun walau begitu, kehidupan mereka juga tidak luput dari masalah, konflik, ketidaksepahaman, kesedihan bahkan ketidakpuasan. Meski begitu, mereka tidak pernah berhenti untuk saling mencintai dan bersyukur masih dapat melihat satu sama lain setiap harinya. Dan beruntungnya, mereka memiliki seorang ibu yang sangat sayang pada mereka, ibu yang menjad panutan serta motivator mereka dalam menjalani betapa kerasnya kehidupan di dunia.

Laurie, bocah laki-laki aneh ini selalu hadir diantara ke empat gadis itu pada saat mereka bersedih ataupun merasakan keresahan. Laurie selalu membawa keceriaan tak tergantikan.

Beranjak dewasa, masalah-masalah mulai bermunculan, dimulai dari bagaimana mereka berusaha untuk menyelamatkan pendidikan, bagaimana mereka bisa mewujudkan impian mereka, hingga sampai salah satu diantara mereka berempat hampir saja menyerah. Namun pada akhirnya cahaya itu mulai tumbuh. Dengan segenap usaha, empat gadis mungil tersebut dapat mewujudkan satu persatu cita-citanya. Meski tak seindah yang dibayangkan, mereka tetap bersyukur. Karena disaat mereka sudah berhasil, ibu mereka tetap ada dibelakang mereka.

Unsur intrinsik :

Tema : Perjuangan hidup.

Penokohan :
- Meg (cantik, penyayang, sabar)
- Jo (tomboy, seenaknya, optimis)
- Beth (pendiam)
- Amy (Aktif, ceria)
- Laurie (Lucu, ceria)
- Ibu (Sabar, ceria, penyayang)

Alur/Plot : Maju-Mundur.

Latar :
- Waktu (Pagi hari, siang hari, sore hari, malam hari)
- Tempat (Desa Concord, Kantor pusat, Boutique)
- Suasana (Mengharukan, menyedihkan, menegangkan)

Sudut pandang : Orang ke III serba tahu (Pengarang seolah-olah tau segala kejadian pada novel tersebut).

Amanat : Hidup adalah perjuangan, semua tidak akan terjadi jika kita tidak bertindak. Dunia untuk dihadapi, karena dunia saat ini adalah jawaban pada masa depan.

Post a Comment

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.