0

Sebelumnya gue mau tanya, kenapa sih kita musti suka sama orang yang gak suka sama kita? Kenapa sih kita gak suka aja sama orang yang udah jelas suka sama kita? Kenapa sih orang selalu bisa dibilang sempurna kalo sudah bertemu dengan soulmate-nya? Gini, kenapa seseorang sudah bisa dibilang komplit setelah kehadiran seseorang disampingnya? Kenapa bukan barang atau hobby atau yang lainnya? Kenapa harus ada soulmate sedangkan jumlah cowok sama cewek aja beda?

Iya, pertanyaan-pertanyaan membingungkan itu membuat ijazah seperti tak ada gunanya lagi, kenapa harus ada perasaan unrequited love? Kenapa harus ada perasaan tak berbalas. Pernah ngalamin? Pernah ngalamin jatuh cinta sama seseorang tapi ironisnya orang itu tidak menunjukan hal yang sama? Cie. Yang awalnya kalian pikir bahwa pasti berbalas.. Pasti.. Tapi terkadang apa yang kita dapatkan tidak seperti apa yang kita butuhkan.. Dan yang kita butuhkan hanyalah.. Merelakan..

"Kalo cinta bisa membuat tahi jadi rasa cokelat, cinta tak berbalas bisa membuat cokelat jadi rasa tahi." -Coach RD-

Lucu ya, tapi kenapa anehnya masih ada orang yang mau bertahan dengan perasaan menyakitkan semacam itu? Iya gitu, jatuh cinta sama seseorang memang harus ambil resiko. Harus mempersiapkan hati yang siap terluka. Cie. Sok bijak banget gue ya, padahal masih bocah. Hm. Tapi apa yang salah dimata orang yang lagi jatuh cinta? Ya semua kembali ke diri kita masing-masih sih kak, lagian pacar itu belum prioritas. Mereka masih bisa dilepas dengan satu kata putus. Nyesek.

"Pasangan yang cocok itu, kayak bintang-bintang dilangit.. Mereka bakal keliatan pada saat gak mendung, pasangan yang cocok bakal dateng disaat waktu yang tepat.."

Gue yang selalu rajin menuntut ilmu selagi muda, selalu mencoba memutar pikiran gue ketika gue jatuh cinta, jujur dari awal masuk sekolah yang baru, ada satu yang bikin gue gak mendung.. Tapi, sebisanya gue selalu tidak menjadikan pacaran sebagai alasan kebahagiaan gue diwaktu muda. Kenapa? Jangankan pacaran, tiap hari liat kakak sliwar-sliwer didepan kelas sudah kebahagiaan tersendiri buat gue. Eh enggak gitu deng. Maaf becanda. Ya gitu, masih banyak hal-hal yang lebih membahagiakan dibanding pacaran, contohnya jajanin gue baso dikantin atau roti selai kacang di koperasi.. Iya ini gue yang bahagia, kalian yang tekor.. Lagian disekolah gue banyak banget kegiatan-kegiatan asik dan dijamin bermanfaat. Gue promosi juga sih ini. Gak tau deh dapet bayaran berapa dari sponsor..

Ya untungnya disekolah gue punya banyak temen baik dan kakak kelas baik yang gak sekedar tittle mereka sebagai temen dan senior. Tapi mereka sudah kayak keluarga. Mereka selalu ada telinga buat gue. Karena saat sakit, gue sebenernya gak terlalu suka nasehat, gue lebih suka didengerin sampe sehat. Dan mereka memang pendengar yang baik. Hehe.

Ya balik lagi ke temanya, kenapa malah jadi nyasar ke sekolah sih, yaudah gakpapa deh. Well, gak ada yang salah dari perasaan tak berbalas, yang salah adalah ketika kita selalu dalam bungkam, cinta dalam diam itu gak akan membuat adanya peningkatan, seenggaknya berani lah untuk menyapa, jadilah penggemar tanpa pamrih, bukan tanpa nyali.. (Kayak gue..) Ya gitu, unrequited love adalah sebuah hal yang bisa bikin kita sering sakit sendiri, sering cemburu tapi tak berhak, dan membuat kita selalu berharap..

"Orang yang jatuh cinta biasanya sering berharap, dan orang yang sering berharap biasanya sering kecewa.."

Post a Comment

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.