0

"Jika kamu merasa sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain Allah, maka percayalah bahwa Allah sudah sangat lebih dari cukup." -Hamka

Satu kalimat dari ibu Hamid membuat aku harusnya sadar bahwa Allah tak pernah meninggalkan aku. Kamu tau, beberapa bulan yang lalu aku juga duduk disini. Di balkon KFC disebuah pusat perbelanjaan di Surakarta. Iya, diposisi tempat yang sama. Bedanya, kali ini aku sambil membaca buku dan sendirian. Sebenarnya aku berdua dengan Reta, tapi dia memilih untuk ke salon daripada menemani aku menghabiskan sepotong ayam yang akan membuatnya jadi gendut. Tapi aku tidak peduli lagi akan itu. Lucunya, jika aku sedang merasa bahagia, nafsu makan ku mendadak lenyap dan itu bisa sampai satu bulan bahkan lebih. Dan sebaliknya, jika sedang tidak karuan seperti ini, semuanya ingin aku pesan. Walaupun pada akhirnya tak ada dari mereka yang aku makan.

Tidak ada yang berubah dengan kedai ayam kemahalan ini setelah ku tinggal beberapa bulan. Tetap ada gedung rumah sakit dihadapannya. Aku jadi teringat dengan  tulisanku beberapa bulan lalu tentang kedai ayam ini, dan orang yang bersamaku. Tulisan yang aku menulisnya sampai tidak tidur tapi pada akhirnya aku hapus setelah tiga jam aku publikasikan. Aku merasa, biarlah aku dan dia yang tahu apa yang terjadi malam itu. Ini rahasia kami.

Sayup-sayup suara lagu milik Maudy Ayunda terdengar. Aku jadi teringat sesuatu. Sesuatu yang tidak ingin aku ingat. Tapi kenapa semakin ingin dilupakan dia malah semakin melekat?

Jika sedang sendiri dan hujan seperti ini, aku lebih nyaman untuk melamun. Aku tahu itu adalah hal yang tidak penting dan kurang kerjaan. Bahkan melamunpun, aku perlu waktu khusus? Iya. Suara hujan seperti hipnotis untuk membawa kita mengingat masa lalu. Tidak ada bulan dilangit. Hanya ada lampu diujung balkon. Aku melamunkan diriku sendiri yang aneh akhir-akhir ini. Dimana saat aku sudah tidak mengerti tentang apa yang terjadi pada diriku sendiri. Sudah beberapa pekan ini aku sering terbangun tengah malam, merasakan nyeri didalam dada, lalu menjalar ke seluruh tubuh. Ini bukan asma. Aku tidak punya riwayat sakit yang berhubungan dengan pernafasan. Sakit maag sih sering. Tapi justru karena aku sering terbangun tengah malam begini, aku malah merasa dekat dengan Allah. Aku jadi bisa shalat malam sampai nangis-nangis. Bukan niat riya', tapi sebelumnya aku nggak pernah seperti ini. Dan aku baru sadar, kalau jauh sama orang yang kita suka itu nggak seberapa, lebih susah itu kalau jauh dari Allah. Dengan Allah aku bisa curhat sepuasku tanpa beban, tanpa harus nahan air mata, tanpa harus berfikir apakah kata-kata yang aku ucapkan itu harus atau tidak harus untuk diucapkan. Allah membuat aku merasa cukup. Bahkan Allah adalah perantara rinduku untuknya. Hanya Allah yang pada akhirnya bisa mengerti aku. Karena aku yakin, jika aku selalu berusaha mendekat pada Allah, semua yang aku sayang juga akan mendekat kepadaku. Dan itu benar.

Aku menyerutup tropica float yang es krimnya sudah meleleh. Rasa sesak yang biasa aku rasakan ditengah malam itu muncul. Seperti ada yang duduk di hadapanku dan berusaha mengajakku tertawa. Sayangnya, itu hanya bagian dari lamunan ku. Hujan makin deras dan mulai mengenai tempatku duduk. Bukannya menghindar, aku sengaja tetap ditempat. Tidak peduli orang-orang melihatku dengan tatapan aneh. Aku membiarkan dentingan air hujan mengenai kacamataku yang membuat bulir-bulirnya menutupi penglihatan ku. Aku masukan novel karya Buya Hamka; Dibawah Lindungan Ka'bah, yang sudah difilmkan itu ke dalam tas. Karya Sastra yang hampir membuatku tertukar antara mimpi dan kenyataan. Dimana seorang Sholeh seperti Hamid harus menerima kenyataan bahwa tak mungkin bisa bersanding dengan Zainab yang sempurna. Tapi karena Allah, mereka kembali dipersatukan diakhirat. Karena apa? Karena besar dan sucinya cinta mereka.

Ayam di hadapanku sudah tak lagi hangat. Memang, semua karena waktu. Sudah satu jam aku diam berhadapan dengan ayam goreng kemahalan ini. Dia yang awalnya hangat dan menggoda kini sudah dingin membuatku kian tak berselera. Semoga kamu tidak seperti ini ya.

Post a Comment

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.