0

Katamu, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini
Tapi nyatanya, ketidakmungkinan itu kian jelas adanya
Katamu, aku bisa memutuskan apa yang ingin aku rasakan
Tapi nyatanya, yang aku rasakan selalu berbalik dengan apa yang kamu rasakan
Baru aku tau,
Sedetik setelah pergi, manusia bisa rindu lagi pada orang yang baru ditemui
Katamu, asal sabar semua akan lancar
Tapi nyatanya, aku justru menggeretakkan kedua genggamanku
Menahan betapa pedih antara katamu dan kenyataannya
Karena katamu, cemburu hanya bagi mereka yang tak mengerti
Tapi nyatanya, di matamu mungkin saja aku yang berlebihan menanggapi semua ini
Lalu kenapa,
Kenapa kamu selalu berkata seolah harapan itu ada
Kenapa kamu selalu berkata jika kamu adalah rumah yang tepat
Kenapa kamu selalu berkata bahwa aku membutuhkan kamu
Dan kenapa, saat aku mulai berlari jauh kamu memaksaku untuk berbalik?
Katamu; "Tanpa aku, kamu bisa apa?"
Nyatanya; "Denganmu kutemukan perih saja!"
Kenapa pada akhirnya, mau tidak mau, aku kembali jadi pembangkang
Seolah, tak bisa jika bukan kamu
Karena katamu, mimpi harus diraih bersama
Nyatanya, dulu kita bermimpi bersama dan aku tidak bisa jika tidak menghidupkan mimpiku
Karena katamu, jangan sedih
Nyatanya, kamulah penyebab ruahnya air mata ini
Katamu, hanya waktu yang bisa menjawab
Nyatanya, bahkan waktupun berjalan begitu cepat hingga semua berakhir begitu saja
Aku yang terlalu mencintai perkataanmu atau kamu yang menutupi segala kenyataan?
Kamu yang terlalu jahat, atau aku yang terlalu bodoh?

Kataku; baru aku tau sakitnya memendam cemburu.

Post a Comment

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.