5
Apasih yang dipikirin kebanyakan orang tentang malam jumat? Pocong? Kuntilanak? Genderuwo? Sunnah Rosul? eh. Malam Jumat sebenernya biasa aja, cuman, di Indonesia malam jumat dianggap sebagai malam yang keramat karena pada malam itulah biasanya dilakukan ritual-ritual khusus dan biasanya memang berbau mistis. Eits, tapi malam jumat di Indonesia sekarang beda. Karena, ada Stand Up Comedy Indonesia di Kompas TV. Sebenernya, gue sudah lama mengikuti tayangan ini, karena sebelumnya gue memang sudah tahu tentang Raditya Dika, komedian, penulis, bintang film sekaligus juri di Stand Up Comedy Kompas TV. Tapi dari semua season di SUCI ini, yang paling gue suka adalah di season 5 ini. Bukan, bukan karena yang season sebelumnya komika-nya gak lucu atau bagaimana, hanya saja, di SUCI5 ini gue merasakan angin segar di dalam perkembangan dunia komedi Indonesia. Di season sebelumnya, gue hanya nonton tapping-nya aja di hari minggu sore. Itupun gak selalu, mentok-mentoknya liat di youtube. Berbeda dengan SUCI 5, gue nonton setiap malam jumat dan dari awal sampai grand final minggu lalu itu. Entah kenapa gue merasa nyesel banget kalau belum sempet atau ketiduran buat nonton SUCI 5. Karena di SUCI5 banyak sekali komika-komika dengan gaya dan ciri khas baru yang dijamin nggak membosankan.

Pertama, dulu jagoan gue adalah Dicky. Pada awal lihat Dicky pada saat audisi, gue pikir gayanya itu "Kemal-banget". Dan gue pikir juga dia bakal absurd seperti Kemal. Dan ternyata kejutan sekali bahwa di show-show setelahnya Dicky begitu berbeda dengan Kemal. Dengan gaya kemayu-nya, dan dengan bit-bit khas dia yang selalu bawa unsur dangdut, si Eneng Dicky ini mampu mengocok perut para penonton setia Stand Up Comedy Indonesia. Wah jadi kangen dengan sapaan khas-nya. "Selamat malam Balai Kartini.. Ahay!"


Nih si eneng,,


Lalu, setelah Dicky close-mic awalnya gue agak kecewa juga, ya tapi memang keputusan juri tidak bisa diganggu gugat. Nah, ini juga salah satu yang membuat gue merasa acara kompetisi SUCI Kompas TV ini berbeda dengan acara kompetisi lain. Saat yang lain ngemis-ngemis untuk mendapat voting melalui sms, di SUCI Kompas TV ini semua keputusan ada ditangan juri. Kesimpulannya, setiap peserta memang benar-benar harus tampil se-maksimal mungkin dalam menyampaikan materinya didepan penonton dan para juri. Coba kalau acara SUCI 5 ini pakai sistem sms? Tekor gue buat sms Dicky. Buat beli paket internet aja pas-pasan..

Lalu, setelah Dicky close-mic gue oshihen ke Frimawan alias Indra. Oshihen adalah istilah yang dipakai para wota saat pindah atau berganti oshi. Oshi adalah member atau peserta yang paling disukai. Gue suka Indra karena dia beda. Kalau di SUCI 3, dia hampir mirip dengan Fico. Hanya orang-orang cerdas yang mengerti akan materi yang mereka bawakan. Gue emang gak lihat bagaimana Indra di audisi ya, lihatnya cuma Dicky, Rahmet, Wira dan Dani. Tapi, seperti yang pernah dikatakan sama Indra saat show putaran terakhirnya di grand final kemarin, bahwa kalau kita gak bisa jadi orang yang hebat, setidaknya jadilah orang yang beda. Dan gue setujuh, Indra berbeda dengan yang lainnya. Dengan gaya khasnya yaitu loncat bahkan salto pada awal sebelum open-mic, berhasil bikin para penonton ketawa. Dan untuk setiap materi yang dibawakannya, kita harus menggunakan otak untuk mencerna setiap bit demi bit yang Ia ucapkan. Indra berkomedi namun juga membuat otak para pendengarnya bekerja. Jadi membuat kita menunggu "setelah ini apa ya..". Disini, kesimpulannya Indra adalah orang yang sangat teliti terhadap apa yang Ia bawakan diatas panggung. Dan di grand final SUCI 5 kemarin, Indra berhasil menyabet juara 3. Congratulation Frim! Walau sempat tersirat bahwa Indra sudah tau tidak menjadi juara satu pada saat show putaran terakhir kemarin, Indra masih sempat meminta maaf pada supporternya. Sweet. Tetap semangat yaaa!


Usia 24, wajah 17. Indra Frimawan.


Bertolak belakangan dengan Indra, ada Wira. Wira adalah salah satu finalis yang juga punya ciri khas di SUCI 5. Selain kumis-nya yang unik, Wira adalah pecinta puisi dan majas. Terlihat dari setiap opening-nya, Wira selalu menyelipkan sebait puisi didalam setiap yang Ia ucapkan. Contohnya nih, : "Selamat malam Balai Kartini, dengan sejuta kenangan yang masih tersisa dihati ini..". Materinya yang rata-rata menggusarkan hati para jomblo ini hampir selalu berkesan dan berhasil membuat perasaan tak karuan. Hanya saja, performa-nya turun pada saat Ia me-roasting Raditya Dika. Ia justru terlihat emosi dalam setiap materinya tentang Dika. Alhasil, juri berkomentar tidak terlalu bagus mengenai penampilannya malam itu. Ah, tetap semangat ya Wira! 


 Wira~ OHHHH


Berbeda dengan para peserta lain, ada Dani. keterbatasan fisik tidak menghalangi Dani untuk menghibur masyarakat Indonesia. Gak tanggung-tanggung, Feni Rose yang juga juri SUCI 5 selalu menjadi bulan-bulannya Dani dalam menyampaikan materi-nya. Gue sudah tahu Dani sebelum di SUCI 5, karena di season sebelumnya, Dani sempat mengikuti beberapa-kali audisi. Dan alhamdulillah, Dani berhasil lolos di SUCI 5 dan close-mic di 4 besar. Sadaaap!


Jangan genitin tante Feni ya Dan..


Kemudian Rigen, cowok yang datang dari Timur ini ibarat kuda hitam di SUCI 5. Ia tak begitu mencolok diantara finalis lain. Tapi hebatnya dia justru lolos di grand final dan menggaet juara satu mengalahkan Indra dan Rahmet. Materi-nya terlihat begitu pemikir dan mengangkat kisah-kisah unik kehidupan di daerah Bima yang dikemas dengan bit yang asik dan selalu keren dimata juri juga penonton. Selamat Rigen! Jangan lupa bayar ibu kantin yaaa!

Ini dia sang juara kita! Rigeeen~!


Dan ini dia sang jagoan-nya anak STM. Yap! RAHMEEEEET! Dari awal lihat audisi-nya gue udah yakin bahwa dia bakal masuk grand final. Tampangnya tuh tampang-tampang pemenang banget. Setiap materinya disampaikan dengan gaya khas Rahmet yang act-out abis. Dia selalu berhasil memikat hati juri dan penonton dengan mengangkat kisah anak STM melalui sisi yang berbeda, dimana anak STM yang selalu dianggap gengster, menjadi cerita sehari-hari yang ringan dibalut dengan bit-bit khas Rahmet yang menggelitik. Lahir dari keluarga sederhana tidak membuat Rahmet berkecil hati, dengan usaha dan ketekunan-nya di SUCI 5, Rahmet berhasil masuk grand-final dan membawa pulang gelar juara 2. Selamat ya Rahmet! 


Ampun bang! Jangan ajakin ane tawuran lagi..





Lagi-lagi kita diberi kejutan pada malam grand final SUCI 5. Ada Rigen, Rahmet dan Indra disana. Memperjuangkan gelar juara tanpa merusak rasa saudara diantara ketiganya. Mungkin para penonton bisa menilai, begitupun gue, pada malam grand final penampilan Rahmet sangat berbeda dari biasanya. Suara melemah dan terlihat stres kalau kata Dika. Rigen dengan rapi menyampaikan materi namun tetap terlihat agak gugup gak seperti biasanya. Lalu Indra yang mengejutkan pada show putaran terakhirnya seolah menyerah dan meminta maaf karena dia sudah merasa bahwa malam itu tidak bisa menjadi juara pertama. Dan benar saja, juara 1 disabet oleh Rigen, juara 2 Rahmet dan Indra berada diposisi 3. Gakpapa. Kalian terbaik! 






Mungkin itu baru segelintir finalis dari Stand Up Comedy Indonesia Season 5 Kompas TV yang bisa gue kupas sedikit. Masih ada Kalis si Raja Callback, bang Heri yang menurut mitos gak punya leher,Tomy babap yang pernah jadi tomat, Bang Apip, Bang Rachman, Baim, Barry, Ridho, Anjas dan Ubay yang sangat berpengaruh dalam perkembangan dunia komedi Indonesia.

Dan buat lo semua yang merasa mampu membawa angin segar dalam dunia komedi Indonesia, tunjukan bakat kamu di Stand up Comedy Indonesia season berikutnya!

Stand Up Comedy Indonesia! LetsMake Laugh :D



Post a Comment

gue paling suka sama Wira dan Dicky, klo Wira setiap kalimat puitis yang mewakili perasaan gue dari masa lalu yang penuh dengan air mata wkwk

semoga juara bro

Hehehe saya juga suka Wira dan Dicky kok :) terimakasih yaa amin. Jangan lupa share! :D

Gue suka nihh yg beginian
Bagusss :D

Gue suka nihh yg beginian
Bagusss :D

Terimakasih atsil :) jangan lupa share ya! 😃😃

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.