0

Udah berapa kali aku ngerasain ini sendirian,
Udah berapa kali aku harus kesusahan bernafas hanya karena nama kamu mendadak muncul pada setiap helaan,
Udah berapa kali aku melawan bahwa semua ini adalah khayalan,
Udah berapa kali aku menyerah dan percaya bahwa kenyataan ini tak sesuai dengan harapan,

Berkali-kali aku nyoba buat nganggep ini selesai,
Berkali-kali aku berfikir bahwa perasaanku telah usai,
Berkali-kali aku harus disadarin oleh logika dan hatiku yang berdebat hingga akhirnya terberai,

Menahan ini sendirian,
Berlari tanpa tujuan,
Bagai kuda ditengah derasnya hujan,
Bagaimana ini terjadi sama aku yang gak paham mengenai suatu kepastian?

Perasaan yang awalnya tidak ada, namun tumbuh dengan sendirinya mulai dari kecil sekali hingga makin lama makin besar,
Nahasnya,
Aku pikir perasaan yang makin besar ini bakalan menjauh seperti siklus yang seharusnya,
Tapi pada kenyataannya perasaan ini tumbuh semakin merajalela,
Awalnya hanya menyerang hatiku saja,
Tapi sekarang logika-ku ikut-ikutan memperjelas tentang perasaan yang sepertinya gak akan terungkapkan,

Perasaan yang sangat tidak aku harapkan untuk ada,
Perasaan yang membuat aku harus menunggu sekian lama,
Menunggu kamu untuk sadar, bukan..
Kamu sudah sadar,
Tapi sialnya, kamu dengan sadar tidak menyadari keberadaanku.

-

Post a Comment

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.