0

Pernah gak, kamu merasakan bahwa dirimu berubah. Berubah menjadi yang bukan kamu. Menjadi sosok baru yang terus tersenyum dibalik sendu. Menanti balasan yang tak tentu, hanya tersimpan dalam lubuk kalbu. Untuk berucap sepatah pun, tak mampu.

Aku pernah,
Aku pernah menjadi bukan aku, saat ini. Faktor kamu. Menjadi sosok lain yang kamu inginkan tidaklah semudah membalik telapak tangan. Itu kata pepatah yang pernah ku dengarkan. Semua kurubah seperti yang kamu idamkan, selera musik yang jadi tak beraturan, selera makan yang ikut berantakan. Kamu tahu, justru kini aku menjadi tidak karuan.

Pagi ini cerah, mendung bagiku. Entah memang karena lelah atau terlalu rindu, yang jelas ini semua faktor kamu. Maaf, selalu kusalahkan atasmu. Mendadak semua gelap dan nampak semu, terlihat hanya dirimu duduk termangu diujung tenda abu-abu. Jarak kita hanya satu kubu. Duduk berhadapan denganmu, bukan memperbaiki sakitku, justru menambah perih pada hatiku. Entah kenapa rasanya seperti luka baru. Aku hanya termangu melihatmu dengan sibukmu.

Faktor kamu,
Sakit pada lambungku tidak seberapa dibandingkan perih hatiku yang seperti memar luka. Pandanganku kabur entah kemana, air mata sudah tak kuasa untuk menembus persembunyiannya. Sakit rasanya.

Andai kamu tau. Semakin melihatmu, semakin terbuka luka itu. Bagaimana bisa, seseorang yang tidak pernah memiliki sesuatu dapat merasakan hal semacam itu? Bisa. Karena ada sesuatu disana.

Tapi, sebesar apapun yang aku lakukan, sehebat apapun yang aku perbuat. Semuanya sia-sia, pada dasarnya kau tak pernah inginkan aku. Karena yang kamu mau, hanyalah aku hilang.

Haruskah ku nyatakan aku menyerah atasmu? Tidak. Mungkin.

Post a Comment

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.