Greentea Latte: August 2014

Iya kan Nul.. Iya..

<div style="text-align: center;">
Selagi muda gue selalu berfikiran bahwa cinta itu punya wujud yang 
indah. Ngirim puisi saat rindu, ngasih boneka tiap hari jadi, nonton 
film setiap malam minggu, kecupan lembut di tengah hujan, genggaman 
tangan sepanjang jalan atau ratusan seremonial lain yang kita pelajari 
dari film-film dan novel-novel romantis. Sekarang gue udah mulai tua dan
 melihat dunia dengan cara yang berbeda. Pelan-pelan gue menyadari bahwa 
cinta adalah bangun mendadak dimalam buta ketika seorang ayah bangun 
tergesa-gesa mengganti popok bayinya yang lagi nangis supaya istrinya gak
 kebangun. Cinta adalah kecupan hangat dipagi hari saat melihat pasangan 
kita bangun tidur dengan mulut masam dan rambut acak-acakan, cinta 
adalah ngedengar nyanyian gak jelas dari kamar mandi, suara kentut, atau
 suara dengkuran saat tidur namun tetap bersyukur karena masih ngedengar
 itu setiap hari dengan orang yang dicintai. Cinta adalah kekuatan untuk
 tetap memberi dukungan saat ekonomi keluarga melemah, saat harapan 
tidak sesuai dengan kenyataan, saat dua hati memiliki presepsi yang 
berbeda dan sulit untuk dipersatukan, tapi tetap memilih untuk bertahan.
 Cinta hidup dalam kenyataan. Bukan dongeng romantis murahan. Iya kan Nul~ Iya..</div>

Iya kan Nul.. Iya..

Unknown 0 11:24

Selagi muda gue selalu berfikiran bahwa cinta itu punya wujud yang indah. Ngirim puisi saat rindu, ngasih boneka tiap hari jadi, nonton film setiap malam minggu, kecupan lembut di tengah hujan, genggaman tangan sepanjang jalan atau ratusan seremonial lain yang kita pelajari dari film-film dan n…

Kepada kamu.

Unknown 2 20:14

Dengan penuh kebencian, 
Aku benci jatuh cinta, 
Aku benci senang bertemu dengan kamu, 
Tersenyum malu-malu, 
Menebak-nebak, 
Selalu menebak-nebak.. 
Aku benci deg-deg-an saat bel istirahat berbunyi, 
Dan aku benci kenapa saat istirahat secara tanpa sadar aku akan berdiri didepan kelas dan menengok ke arah kelasmu, 
Aku benci pada saat kamu muncul tiba-tiba dari pintu kelas, 
Aku akan menunduk, 
Semua tingkahku menjadi salah, 
Dan disaat kamu sudah berlalu.. Aku hanya bisa tersenyum lega namun menyesal, 
Karena tidak berani menatapmu.. 
Aku benci terkejut melihat namamu muncul di kolom pesan, 
Dan aku benci, 
Kenapa aku harus memakan waktu yang lama.. Untuk membalasnya, 
Menghapusnya, 
Memikirkan kata demi kata, 
Aku benci jatuh cinta, 
Semua detail yang aku ucapkan, 
Katakan! Kirimkan! 
Tulisanku ke kamu menjadi penting, 
Seolah-olah harus tanpa cacat, 
Atau bisa jadi.. Aku kehilangan kamu.. 
Aku benci berada didalam posisi seperti ini, 
Tapi.. Aku tidak bisa menawar ya? 
Aku benci harus mengartikan pernyataan-pernyataan kamu itu, apakah itu hanya pancingan? Atau hanya reteorika biasa? Atau hanya pernyataan yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? 
Apakah segala yang kamu lakukan kemarin hanya gesture biasa? Atau.. Ada maksud lain? 
Atau aku yang.. Sekali lagi salah dan mengartikannya dengan penuh percaya diri.. 
Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur, 
Dan merasakan, 
Sesuatu yang bergerak dari dalam dada.. Menjalar ke seluruh tubuh.. 
Aku merasa pasrah, 
Gelisah, 
Aku benci untuk berfikir aku bisa begini terus semalaman, 
Tanpa harus tidur, 
Cukup begini saja.. 
Aku benci saat tanpa sengaja bahu kita bersentuhan, 
Aku merasa canggung, 
Aku ingin berlari jauh, 
Tapi.. Aku tidak dapat melakukan apa-apa.. 
Aku benci pada logika-ku yang selalu mengingatkan bahwa ini hanyalah sebuah ketertarikan fisik semata yang pada akhirnya.. Kita gak akan punya annything in common.. 
Dan aku benci ketika hatiku memohon untuk tidak percaya atas segala pernyataan dari logika-ku itu.. 
Aku benci harus mencari-cari kesalahan yang ada pada diri kamu, 
Kesalah yang secara desperate aku cari dengan paksa, 
Karena aku benci untuk tau bahwa kamu bisa saja sempurna, 
Kamu bisa saja tanpa cela, 
Dan aku.. Bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.. 
Demi Tuhan, 
Aku benci jatuh cinta, 
Terutama kepada kamu! 
Karena, 
Didalam perasaan yang menggebu-gebu ini, 
Dibalik semua rasa kangen, 
Takut, 
Canggung, 
Yang bergumul didalam.. 
Dan meletup pelan-pelan.. 
Aku.. Takut sendirian..
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxSK2BunClceT4RHUHPAt8UyiEPq5doXkFAdBMfv1QvfkYvwob8u32hOoV9KEJjpyJiQLJ_9egU9JudJ04H9I1xdC6eCzy-MNzhA6URsTPQeX6BF5nEEFTTXvrBmlUPE0x59UDKAq3BjkX/s1600/heartbreak.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxSK2BunClceT4RHUHPAt8UyiEPq5doXkFAdBMfv1QvfkYvwob8u32hOoV9KEJjpyJiQLJ_9egU9JudJ04H9I1xdC6eCzy-MNzhA6URsTPQeX6BF5nEEFTTXvrBmlUPE0x59UDKAq3BjkX/s640/heartbreak.jpeg"> </a> </div>

Kepada kamu.

Unknown 2 20:14

Dengan penuh kebencian, Aku benci jatuh cinta, Aku benci senang bertemu dengan kamu, Tersenyum malu-malu, Menebak-nebak, Selalu menebak-nebak.. Aku benci deg-deg-an saat bel istirahat berbunyi, Dan aku benci kenapa saat istirahat secara tanpa sadar aku akan berdiri didepan kelas dan menengok ke arah…

Abang pasti bisa! Aku yakin itu!

Unknown 0 20:16

Sebelumnya gue mau bilang kalo gue CAPEK abis LDK kemaren. Udah gitu aja.
"Abang pasti bisa! Aku yakin itu!"
Mungkin cuman itu yang bisa gue ungkapkan untuk semua abang yang menjadi bakal calon ketua osis di Man 2 Kudus periode 2014/2015. Karena semua yang maju adalah cowok. Dan gue merasa paling cantik.. Iya karena gue satu-satunya kandidat wanita. Cie. Tau ah, gue sebenernya gak yakin atas semua keputusan gue yang mendadak ini. Cuman dalam waktu sekitar dua jam berfikir. Awalnya serius cuman coba-coba. Ending-nya? Si coba-coba itu minta diseriusin. Huh nyebelin. Tapi ya akhirnya gue yakin juga, dan serius hari ini gue down banget. Banyak yang mencemooh gue dengan kata-kata yang gak menyenangkan. Mereka lupa kali gue ini cewek, mereka lupa kalo gue juga mikir pake hati. Saking down-nya gue sampe sakit dan seharian di uks. Asli ini bukan Milla banget. Walaupun sakit dan lebih mirip kuntilanak (karena kata temen-temen pucet banget) tapi tetep cinta kamu kok. Ehm. Ya gitu deh, baru kali ini gue merasa minder, baru kali ini gue merasa sulit. Dan baru kali ini.. Gue mulai gak percaya pada diri gue sendiri..
Da aku mah apa atuh.. Sekolah juga belum ada sebulan..
Banyak sekali yang ngata-ngatain gue untuk siap-siap malu, banyak yang bully gue. Apalagi setelah gue bilang ada satu nama yang menurut gue gak layak jadi ketua osis, ya bodohnya gue lupa kalo orang itu punya fans diatas rata-rata dan semua fansnya garis keras. Kampret. Ya gak salah fansnya juga sih, salah hati gue aja terlalu lemah. Harusnya, ucapan-ucapan mereka yang hot-hot itu bisa jadiin motivasi buat gue. Harusnya. Tapi ya kodrat-nya cewek, gampang banget ngerasa sakit hati. Gue udah beneran nyerah saat pulang sekolah tadi, gue niat banget nemuin bang SailulMoon buat batalin acara gue ikut daftar jadi bakal calon ketua osis itu. Well, tapi orangnya susah ditemuin.
Gue nangis coy didepan kelas XI IPA 1. Sendirian itu. Semua udah pada pulang, gue takut makin banyak yang gak suka sama gue, gue takut banget. Sakiiiit hati Milla. Periiiih batin Milla. Gue berasa udah gak punya siapa-siapa lagi. Yahh malah jadi sinetron. Nggak gitu juga sih, gue sedih aja gitu. Ya posisi gue emang sebenernya sulit. Gue punya kekurangan diberbicara. Jangankan nuntasin satu kalimat, ngomong satu huruf "R" aja susah. Iya iya gue cadel iya!. Dan disini dituntut pinter ngomong, saya teh bisa apa atuh.. Coba seleksi osisnya lewat karya tulis, haha gitu mulu Mil pengennya, gak aus? Ya gitu. Akhirnya gue bbm salah satu panitia yang lumayan deket sama gue. Iya, mas Fahmi.. David Nurbianto Kw Super. Gue cerita tentang kegundahan gue. Dan katanya gue udah gak bisa mengundurkan diri. Gue cuman perlu pede dan siapkan mental aja. Dibilangin gitu.. Gue nangis.
Ya bersyukurnya gue, diantara banyak haters, masih ada orang yang mau minjemin telinganya buat gue. Masih mau nepuk pundak gue saat gue bener-bener ngerasa sendirian kayak gini. Akhirnya pas pulang gue ketemu mas Fahmi digerbang. Sekali lagi dia yakinin gue, ya akhirnya gue mantap buat gak menyerah. Apapun yang terjadi, apapun hasilnya..
Ya segitu aja dari gue, ya semangat buat semua abang-abang yang keren-keren dan oke. Bang Abid, Bang Afriz, Bang Sulthon, Bang Biyan, Bang Dzikri, Bang Reyhan, dan yang terakhir.. Bang Fajar. Kalian luar biasa. Kalian hebat. Aku bangga sama kalian. Aku sayang sama kalian. Ya.
Abang pasti bisa! Aku yakin itu! 

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsp64QuPBoxaIXRfQ6zzie6SXnz7gxnhNuGIMRn-FqBuImXQYB1opGWS0uomKvH0xWaEnjyj-46PbTOMC6GN7yGka5wYN2jTOUQ20bNEhn0tOyrf6A4pRlrcURVDXjwihXvg2OocHXX9sq/s1600/BvnOFzAIAAEAhl7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsp64QuPBoxaIXRfQ6zzie6SXnz7gxnhNuGIMRn-FqBuImXQYB1opGWS0uomKvH0xWaEnjyj-46PbTOMC6GN7yGka5wYN2jTOUQ20bNEhn0tOyrf6A4pRlrcURVDXjwihXvg2OocHXX9sq/s640/BvnOFzAIAAEAhl7.jpg"> </a> </div>

Abang pasti bisa! Aku yakin itu!

Unknown 0 20:16

Sebelumnya gue mau bilang kalo gue CAPEK abis LDK kemaren. Udah gitu aja. "Abang pasti bisa! Aku yakin itu!" Mungkin cuman itu yang bisa gue ungkapkan untuk semua abang yang menjadi bakal calon ketua osis di Man 2 Kudus periode 2014/2015. Karena semua yang maju adalah cowok. Dan gue merasa paling ca…

OSIS? Sekedar organisasikah?

Unknown 0 20:21

Iya, itu tema yang gue dapet saat diklat hari ke tiga seleksi pemilihan single ke enam, eh pemilihan pengurus osis. Gue gak kaget sih dapet tema itu, dan awalnya gue lancar buat bawain materi tersebut. Tapi, lagi-lagi ke-gagu-an gue muncul saat dia masuk. Gak tau kenapa, gue selalu kena sindrom gagu saat ngeliat orang itu. Ya dia biasa aja sih, iya deh manis dikit. Selebihnya ya tetep biasanya aja. Tapi yang biasa-biasanya itu yang bikin gue ngerasa dia gak biasa. Dan saat itu dalam hati gue cuman bilang "Pingsanin aku ya Allah..". Serius deh, semua pengawangan gue tentang materi tersebut mendadak meluap gitu aja. Dan gue ngapain? Diem.
Ya kembali ke osis, mungkin ya emang bener, kekuatan gue ada dimenulis (dan menangis) bukan berbicara. Coba saat itu diklat-nya bukan pidato melainkan bikin karya tulis, pasti asik dan gue gak perlu nervous didepan banyak orang. Saat ngeliat saingan gue keren-keren, gue jadi mikir, mungkin gak ya gue bisa lolos osis, apalagi mereka keren-keren. Da aku mah apa atuh, bukan anak IPA yang selalu serius dan ambisius, bukan anak IPS yang selalu logis dan minimalis, bukan anak Keagamaan yang selalu taat dan bermartabat, hanya seorang anak Bahasa yang selama ini diam-diam mencinta.. 
Ya gitu, gue makin minder dengan mereka, apalagi jumlah mereka sangat banyak. Well, saat diklat hari pertama ada sekitar 100-an siswa yang ikut, diklat kedua makin tipis sekitar 78-an kalo gak salah, dan percaya diri gue makin tinggi saat tau diklat ke tiga hanya ada 30-an orang aja. Tapi di diklat ke empat, malah makin banyak.
Diklat ke empat ini seperti penentu, ya sejenis wawancara gitu. Alhamdulillah-nya gue di wawancara-nya sama kakak kelas yang udah lumayan kenal, pengen tau siapa? Itu kak Fahmi, yang mirip David Nurbianto.. Ya jadi sesi wawancara tersebut malah diakhiri dengan gue yang curhat, ya jadi nyantai banget. Apalagi kak Fahmi itu emang orangnya asik dibuat ngobrol, walaupun gue masih rada malu-malu(in). Tapi akhirnya ya lancar juga. Gue sempet pesimis sih buat lolos. Tapi ya saat itu gue yakin aja, gue percaya kok kalo usaha keras itu gak akan menghianati. Iya kan? #Iyainajabiarcepet.
Dulu saat gue di mopdik di Man 2 Kudus tercinta gue ini, gue seneng banget liat para kakak osis ngasih bimbingan, semua bayangan gue tentang senior galak, senior sok ngatur dan senior kebelet boker semua hilang. Disini kakak seniornya baik-baik banget, bahkan ada yang berhasil bikin gue.. #ahsudahlahsiapalahsayaini. Ya pokoknya asik, ada yang gesrek dan otaknya sebelas-duabelas kayak gue. Iya, si ekstrak manggis itu.. Ya gitu deh, saat itu gue udah mikir mungkin bakal ikut osis. Iya, baru liat aja seneng.. Apalagi bisa gabung? Ya jadi saat dikabarin kak Fahmi kalo bakal ada Pemilihan Pengurus Osis baru ya gue antusias banget, tapi gak sambil nari tor-tor. Gue langsung minta formulir ke kak SailulMoon. Aneh-aneh emang gue manggilnya. Ya terserah deh, iya deh gue emang aneh. Ah apasih.
Dan kemarin tepatnya, kak ekstrak kulit manggis alias kak Biyan bersama sang pangeran maksudnya sama temennya (namanya disamarkan) mereka lagi nempelin pengumuman siapa aja yang lolos OSIS.
"Ciye lolos.." kata kak Biyan sambil salto.
Gue yang lagi makan langsung makin laper eh keselek. Ternyata gue beneran lolos. Ya kali gue lolos bukannya seneng tapi langsung nyari nama lain. Dia lolos juga. Cie. Gue langsung selametan tujuh hari tujuh malem. Oke ini lebay. Gak, gue ya cuman senyum aja (padahal loncat-loncat dari lantai satu sampai perpustakaan). Ya ternyata gak ada yang gak mungkin. Mungkin mereka cuman tau, ya masa si penunggu perpus itu.. 
Ya emang gak ada yang tau, gue sadar ini 70% keberuntungan. Iya, lagi hoki aja. Dan mungkin ini ya saatnya gue nunjukin gue gak sekedar dek mastin yang tiap hari ndekem diperpustakaan ngafalin isi buku TOEFL. Mungkin ini PR juga buat gue, PR yang gak tau kapan untuk dikumpulkan, ya supaya gue lebih pandai lagi buat manage waktu antara Osis dan belajar disekolah. Gue merasa sangat beruntung bisa sekolah disini, sekolah yang gak hanya sekolah, tapi memang berarti rumah kedua, ya gue juga sangat beruntung bisa join di osis, organisasi yang gak sekedar organisasi, keluarga kedua, walaupun belum 100% kenal dan mengerti, gue berharap, gue bisa menerima dan diterima dengan baik disini. Aku sayang kalian kak.
"Bahwa untuk tau sesuatu akan terjadi atau tidak, kita hanya perlu percaya.. Bahwa tidak ada yang tidak mungkin terjadi didunia ini.. Seperti kata kak Fajar, kita hanya perlu yakin.. Iya kak, aku yakin sama kamu.." -______-"
Sekian dari gue, quotes yang terakhir cuman becanda. Iya serius gue becanda jangan dimasukin paru-paru. Sampai jumpa dipostingan berikutnya ~ Eh besok malam minggu Diklat lagi lho =))
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6p-3TG-Ys-S-D0A_Z1cMK5N1kpiTjKf8IWO6pZ0A1QPJGXxUWOuhF8CaA1PfOreb8StVXExn7krz1QnbUEvxPknm-5gkj15SCwIkGe3lpG03-Sd8UHgStocZfYgmRwQy6RpdyaIXIHCm5/s1600/Bt3a03CIIAAg_BB.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6p-3TG-Ys-S-D0A_Z1cMK5N1kpiTjKf8IWO6pZ0A1QPJGXxUWOuhF8CaA1PfOreb8StVXExn7krz1QnbUEvxPknm-5gkj15SCwIkGe3lpG03-Sd8UHgStocZfYgmRwQy6RpdyaIXIHCm5/s640/Bt3a03CIIAAg_BB.jpg"> </a> </div>

OSIS? Sekedar organisasikah?

Unknown 0 20:21

Iya, itu tema yang gue dapet saat diklat hari ke tiga seleksi pemilihan single ke enam, eh pemilihan pengurus osis. Gue gak kaget sih dapet tema itu, dan awalnya gue lancar buat bawain materi tersebut. Tapi, lagi-lagi ke-gagu-an gue muncul saat dia masuk. Gak tau kenapa, gue selalu kena sindrom gagu…

Hari pertama masuk SMA, ternyata Cappuccino itu hambar.

Unknown 0 17:05

Masa SMA.. 
Katanya sih, itu masa yang paling indah. Masa dimana berseminya bakat-bakat terpendam para siswa. Masa berseminya perasaan-perasaan bagi mereka yang punya perasaan. Indah emang. Well, tapi rupanya kebahagiaan masa awal SMA gak lagi berpihak ke gue. SMA itu hambar. Ya, gue pikir awal masuk SMA sebagai murid baru yang masih imut-imut kita bisa mulai nyari temen baru, atau nanya-nanya ke kakak kelas mengenai pin bb, instagram, twitter, dan status hubungan. Ehm. Ya kali ada murid baru bawa buku banyak terus tabrakan sama kakak kelas dan kemudian jadian. Sayangnya ini bukan ftv. Ini realita. Dan saat semua anak-anak lain lagi asyik ngomongin kakak kelas kece yang barusan lewat, padahal menurut gue biasa aja.. Gue hanya bisa senyum. Dan milih buat ke perpustakaan.
Perpustakaan.. Surga dunia gue.. 
Ya mungkin itu analogi yang sangat berlebihan. Tapi itu emang bener adanya. Dalam sehari kurang dari dua puluh empat jam, ada kali gue ke perpus delapan kali. Dan ada sekitar empat buku yang berhasil gue khatamin. Ya gak cuman novel sih, semua gue baca. Sampe majalah azab dan adab gitu gue baca. Ngeri sih. Ya jadi seharian disekolah gue cuman diperpustakaan. Dan kebiasaan lama gue muncul. Setumpuk kertas file dan pensil. Yep. Gambar manga. Dan saat itu lagi-lagi tanpa gue sengaja.. Gue gambar tokoh imajiner yang lagi-lagi bikin gue kaget. Disebelah gue. Ada seorang kakak kelas. Iya, dia yang punya wajah mirip dengan manga yang gue gambar. Oke jangan anggap ini pertanda. HTnya #GingsulmuMengalihkanDuniaku. Ini gila. Padahal dia bukan kakak kelas yang terlalu berarti banget sih buat gue. Ya biasa aja gitu. Lagian duluan gue gambar kali, siapa juga yang tau kalo ternyata beneran nyata? Siapa juga yang tau kalo ternyata yang selama ini gambar itu muka dia? Lagian gue sekolah disini baru seminggu. Dan imajiner gue ini udah ada sejak kelas dua SMP. Tapi gak berlanjut sih. Gue cuman diem aja. Ngapain juga kurang kerjaan, akhirnya gue kembali ngelanjutin gambar manga gue. Yah, malah kebablasan jadi mini komik. Gila emang. Pikiran gue yang gak jelas itu bisa nyiptain tokoh-tokoh imajiner baru. Dan setelah liat kakak kelas tadi, gue langsung ambil wudhu..
Ya emang hambar, hambar sekali hari pertama gue masuk SMA, gak begitu berkesan, karena ya cuman baca buku.. Baca buku.. Dan baca buku.. Gak ada lagi Kamilla yang hobby nge-chant saat ketemu guru-guru. Gak ada lagi Kamilla yang duduk diatas meja sambil bully-bully arsenal, banggain chelsea dan berakhir berantem sama anak cowok di kelas. Gak ada lagi janjian main lost saga, point blank atau main osu pakai cheat. Gak ada lagi main pes ataupun GTA di rental game sampai sore. Ya, semua berubah. Gue sadar gue bukan lagi anak kecil yang gak bisa hidup tanpa game. Gue udah beranjak dewasa. Udah SMA, ya salah gue juga terlalu diem. Atau mungkin belum adaptasi. Dan atau mungkin emang sengaja menutup diri. Ya seperti kehilangan sisi arogan yang selama ini nempel di diri gue. Entah sampe kapan gue bakal jadi penunggu perpustakaan.. Entah..
Setelah dipikir-pikir, saat kita ngerasa semua hambar, kita cuman perlu menambahkan berbagai macam rasa. Ya itu dia yang belum gue lakukan. Gue belum merasakan berbagai macam rasa di SMA, ya bukan berarti gue musti jilat-jilatin tembok gedung SMA gue.. 
Ya gue cuman perlu nambahin sedikit rasa di cappuccino yang baru gue cicipin tadi pagi di SMA, gue hanya perlu nambahin tiga rasa. Manis, pahit, dan gurih. Ya, gue harus mencari gula, kopi dan creamer gue sendiri di SMA , sejenis PR yang gak tau kapan harus dikumpulin. Yang jelas, harus dengan ekstrak kopi yang kuat. Karena cappuccino gak sekedar kopi hitam yang pada habit-nya black coffe yang natural dan.. Gak neko-neko.. Tapi ini cappuccino gue. Dan gue harus pandai meracik semua ini, sebelum gue memutuskan buat meminumnya..
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6QudijvSEA8PMPMXrHxPDOfjaJRJccMsgqM6O-NYrTBPb19c3GVncrlZkx5WVd-CHXRrnvmf2P3-w1iEtziGkFCwH0QJpqW2TXKpMycjkBB5WcdVfCvH_Gm2udjLDGzthSZo18P6LCC5E/s1600/Br0rmEUCYAApojC.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6QudijvSEA8PMPMXrHxPDOfjaJRJccMsgqM6O-NYrTBPb19c3GVncrlZkx5WVd-CHXRrnvmf2P3-w1iEtziGkFCwH0QJpqW2TXKpMycjkBB5WcdVfCvH_Gm2udjLDGzthSZo18P6LCC5E/s640/Br0rmEUCYAApojC.jpg"> </a> </div>

Hari pertama masuk SMA, ternyata Cappuccino itu hambar.

Unknown 0 17:05

Masa SMA.. Katanya sih, itu masa yang paling indah. Masa dimana berseminya bakat-bakat terpendam para siswa. Masa berseminya perasaan-perasaan bagi mereka yang punya perasaan. Indah emang. Well, tapi rupanya kebahagiaan masa awal SMA gak lagi berpihak ke gue. SMA itu hambar. Ya, gue pikir awal masuk…

Greentea Latte

Iya kan Nul.. Iya..

Kepada kamu.

Abang pasti bisa! Aku yakin itu!

OSIS? Sekedar organisasikah?

Hari pertama masuk SMA, ternyata Cappuccino itu hambar.

Popular Posts

Labels

Comments