Greentea Latte

Kepada Perempuan Sebelum Aku

Aku tak tau seberapa banyak perempuan sebelum aku. Rasanya tak perlu untuk aku tau, karena akupun tidak ingin tau. Aku sadar, aku tak lebih baik dari kalian. Aku hanya cukup beruntung diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk bersama lelaki yang dulu kalian puja. Aku tau, aku hanya sekedar memberi rasa nyaman padanya. Aku tau rasa nyaman itu pula yang membuat dia tanpa sadar menyalah artikannya dengan perasaan suka. Mungkin dia hanya ingin membuktikan pada kalian kalau dia juga bisa membuat kalian merasa sedikit menyesal. Aku tau, dia sekedar bergurau menyatakan kepada kalian perempuan baru yang dia sukai. Aku tau dia mendekatiku karena pendapat dari kalian. Aku tau dia menyatakan suka padaku karena pendapat kalian. Aku dengan bodoh berfikir bahwa aku wanita bedebah karena selama ini terlalu berlebihan padanya. Aku merasa telah mempermainkan perasaannya. Aku merasa terlalu memaksakan kehendaknya. Sedangkan kalian? Tanpa kalian paksapun, dia akan bergerak dengan sendirinya. Aku sakit hati membayangkan dia tak pernah merasa jenuh saat bersama kalian. Aku sakit hati saat dia merasa kehilangan saat kalian pergi sebentar saja. Aku sakit hati membayangkan dia merasa bersalah setiap menomor satukan egonya dari kalian. Aku sakit hati membayangkan dia tersipu malu setiap saat melihat kalian. Aku sakit hati membayangkan dia pernah memanggil kalian dengan kata sayang. Aku sakit hati membayangkan bahwa aku tak lebih baik dari kalian. Dan aku sakit hati membayangkan aku berkali-kali menangisi lelaki yang dulu tak pernah tega membuat kalian menangis. 
-kml (nov 5'16)
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHeKBSFsFPCvqI3jiG01Y4OEFupjzALzs4HeKjKRrel_a6vouKgJ86xlyvroR7eEJ0BSfUp_h2ozfbft9ZN9A9k4Z1eeOLfMFSGZjrHo2nFXZ94n3Okv-iP95VRbQzE2OfQO9vR2X3vwUY/s1600/awsme-a259815f2b12d9bbf065e1d1f3193d32_h.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHeKBSFsFPCvqI3jiG01Y4OEFupjzALzs4HeKjKRrel_a6vouKgJ86xlyvroR7eEJ0BSfUp_h2ozfbft9ZN9A9k4Z1eeOLfMFSGZjrHo2nFXZ94n3Okv-iP95VRbQzE2OfQO9vR2X3vwUY/s640/awsme-a259815f2b12d9bbf065e1d1f3193d32_h.jpg"> </a> </div>

Kepada Perempuan Sebelum Aku

Unknown 0 23:10

Aku tak tau seberapa banyak perempuan sebelum aku. Rasanya tak perlu untuk aku tau, karena akupun tidak ingin tau. Aku sadar, aku tak lebih baik dari kalian. Aku hanya cukup beruntung diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk bersama lelaki yang dulu kalian puja. Aku tau, aku hanya sekedar memberi rasa …

#Reaction Dilan main film? Ayah!

Unknown 0 21:11

Jujur aja, sebelumnya aku bukanlah pecinta novel yang berisi seremonial hal romantis yang kadang nggak realistis. Lebih suka baca The Lord of The Ring atau nggak Harry Potter yang bisa membuat imajinasi semakin tidak terbatas walaupun sudah difilmkan. Karena apa, karena itu memang jenis novel penuh dengan imajinasi yang seru tapi tak akan berakhir dramatis.
Lalu sampai pada akhirnya, aku bertemu dengan Dilan diperpustakaan, ku pikir awalnya, itu adalah novel dengan akhiran cerita salah satu tokoh meninggal dunia, karena yang ku baca hanya sekilas mengenai masa lalu. Tapi bulu bersampul biru yang bertuliskan angka 1990 itu lumayan menyita perhatianku, ketimbang buku antropologi yang harusnya ku pinjam saat itu. Jadinya ku baca sampai akhir.
Dan aku jatuh cinta.
Pernah ada novel, atau bisa dibilang chicklit, karya teh Icha, Cintapuccino. Kalian anak 90-an pasti nggak akan asing. Tapi karena saking cintanya sama Cintapuccino, aku justru sangat kecewa dengan filmnya. Kurang 'menantang' aja. Tidak seperti tokoh Rahmi yang liar dan pemberani. Okay, disitu teh Sisi udah keren banget karakternya, secara pemain AADC gitu loh. Tapi tetap saja, banyak bagian yang hilang, dimana sosok Rahmi ataupun Nimo yang diperankan oleh kang Miler, itu belum ada kemistri kalau bagi saya. Ada yang kurang.
Kembali ke Dilan, 
Dilan, Dilan, Dilan. Kemudian dia menjadi tokoh imajiner idolaku, idola kami para perempuan. Karena dengan penggambaran karakternya, seolah dia pria yang 'pasti' akan banyak dimaui jika masih ada dijaman sekarang. Karena sehari setelah baca, aku sangat takjub karena Dilan memang pernah ada didunia nyata. Dan masih ada. Akupun terhanyut oleh setiap apa yang diucapkan oleh Dilan ke Lia, sampai-sampai gaya bicaraku ikutan melayu beberapa hari karena keseringan baca Dilan.
Tidak lama, ada Dilan 1991. 
Walaupun lebih dramatis, setidaknya disitu Dilan justru malah semakin membuatku ingin ke dia. Agak sedikit kesal dengan sikap Lia yang terlalu ngekang Dilan, tapi kalau aku jadi Lia, akupun juga akan seperti itu. Sangat disayangkan saat itu Lia begitu gegabah membuat keputusan untuk pisah dari Dilan. Tapi nggakpapa. Kalau nggak putus, mungkin nggak akan dibikin novel. Hehehe. Disini, ayah Pidi Baiq benar-benar seolah memang Lia yang mencurahkan isi hatinya. Walaupun 65% intisarinya diambil dari narasumber asli, yaitu Lia sendiri. Tapi sungguhan, itu keren Yah, aku bisa merasakan saat Lia menangis. Saat rindu Dilan.
Setelah 1991 selesai, mulai timbul sebal dengan Dilan juga. Kenapa dia nggak ngajak Lia balikan? Nggak berapa lama, muncul Suara Dari Dilan yang bikin deg-degan saat ayah mulai ngasih kode kalau bukunya akan terbit. Sebulan setelah terbit, aku baru dapat bukunya. Karena di gramedia selalu sold out. Please, Mizan! Cetak lebih banyak lagi!
Dan setelah aku baca isi hati dari Dilan, aku mengerti. Tak seharusnya dia disalahkan juga. Tapi itu juga bukan salah Lia. Itu sudah takdir, dan tidak boleh diungkit kembali. Masa lalu bukan untuk diperdebatkan, bukan? Disitu mungkin para pria bisa belajar dari Dilan supaya jangan hanya membuat perempuan mau ke dia, tapi juga ikhlas, senang dan lillahita'ala. Lalu, semakin melayanglah imajinasiku tentang Dilan dan Milea.
Lalu, kemarin siang, aku baca di instagram katanya di the panas dalam ada casting untuk pemain Dilan? Hah? Difilmkan? Aku kaget setengah lapar. Karena aku bacanya pas lagi dikantin sekolah. Aku sempat nggak setujuh, karena aku pernah baca artikel hoax tentang bakal pemeran Dilan. Aku sempat protes ke ayah, tapi mentionku nggak kebalas, padahal twitterku sudah difollowback. Ayah mah..
Sebenarnya aku pengin ikutan casting, cuma aku berjilbab, mau jadi siapa coba? Bu Rini? Hahaha. Tapi ku pikir, Sasa cocok jadi Lia. Kau tau, Sasa itu adik dari Sisi Priscilla yang meranin Rahmi di Cintapuccino! Tapi aku masih belum tau tentang siapa yang jadi Dilan, kan masih mencari ke a Dilan hehehe. Tapi aku percaya pada intuisi Ayah pasti tak akan salah, hanya saja aku takut jika apa yang menjadi ekspektasiku terhadap Dilan tak sesuai realitanya difilm. Aku takut jika difilm nanti, akan banyak yang hilang. Aku takut imajinasiku terhenti. Aku takut ayah. Namun, apapun yang menjadi keputusan ayah akan ku dukung. Selalu. Karena kita adalah kawan, dan jangan lama-lama syutingnya. Aku kan juga penasaran siapa yang jadi Suripto.
Yaudah ya Ayah, aku mau makan kue. Dirumah ada arisan, jadi ibu bikin kue dan bala-bala banyak! Muachhh 3729363737x!!!!!
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjO46h5MWh_kk_RzhN45meYEexfvQrdz86HtkPQAZ3XMMAiT6iMgDnSvl-XFzeoJte3N_MaBjWPMa0edhVnfaLPi2OQE73i5quwbeJS8ezweeLVp2Qs0F7mip6YmiPdhkoCOaXaZJdphmr/s1600/CuQ_Y04UEAAxszf.jpgsmall.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjO46h5MWh_kk_RzhN45meYEexfvQrdz86HtkPQAZ3XMMAiT6iMgDnSvl-XFzeoJte3N_MaBjWPMa0edhVnfaLPi2OQE73i5quwbeJS8ezweeLVp2Qs0F7mip6YmiPdhkoCOaXaZJdphmr/s640/CuQ_Y04UEAAxszf.jpgsmall.jpg"> </a> </div>

#Reaction Dilan main film? Ayah!

Unknown 0 21:11

Jujur aja, sebelumnya aku bukanlah pecinta novel yang berisi seremonial hal romantis yang kadang nggak realistis. Lebih suka baca The Lord of The Ring atau nggak Harry Potter yang bisa membuat imajinasi semakin tidak terbatas walaupun sudah difilmkan. Karena apa, karena itu memang jenis novel penuh …

Dilan, boleh aku bicara padamu?

Unknown 0 16:05

Dilan, 
Aku tau, keputusanmu untuk tidak bersama lagi dengan Lia memang sudah yang terbaik. Jadi aku tak akan mengungkit hal itu. Kenangan bukan untuk diperdebatkan bukan? 
Tapi Lan, boleh tidak aku bertanya kepadamu? 
Dilan, 
Akhirnya aku bertemu yang seperti kamu. Hanya saja dia bukan anak geng motor seperti kamu. Tapi dia juga suka ngebut kalau naik motor dan bikin jantungku mau lepas kalau sedang dibonceng. 
Dilan, 
Awalnya kupikir dia memang seperti kamu, dia suka bikin aku terkejut dan senyum-senyum sendiri walaupun awalnya aku agak nggak peduli dengan kehadirannya. Surayah memang sudah terlalu membuatku melayang tentang sosok kamu Lan. Tapi disaat seperti ini, mengapa aku tak bisa jadi Milea untuk Dilanku itu? Apa aku harus jadi Susi yang membuat dia masuk lemari ketika ku ajak nonton bioskop? 
Aku jadi sedih, Dilan. Aku tau aku suka rindu dan cinta padanya, dan aku tau itu urusanku, dan apapun yang dia rasakan juga urusannya. Lalu, aku harus bagaimana? 
Aku suka mau ke dia Lan. Walaupun aku sudah bikin nasi goreng, aku masih mau dia. Walaupun aku minum teh hijau setiap hari aku tetap mau dia. Bahkan saat aku habiskan satu toples biskuit kelapa diruang tamu, aku masih saja mau dia. Disini aku jadi bingung, dia manusia atau temulawak yang membuat nafsu makanku jadi tinggi? 
Dilan, apa aku harus menyadari bahwa pada akhirnya dia tidak akan pernah bisa seperti kamu? Aku juga suka ucapkan dia selamat tidur dari jauh Lan, dan dia tidak pernah dengar, walau begitu dia selalu bilang dengar. Aku yakin dia bohong. 
Dilan, lalu bagaimana kalau aku jadi tidak kuat menahan rindu ke dia Lan? Rasanya makin berat.Dilan, lalu aku harus bagaimana? Aku sedih jika makan kue cokelat terus setiap hari karena suka lapar kalau keinget dia.Aku rindu dia Dilan, kamu harus tau itu. Selalu.
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIPO_RrvoxkahbJ_hhf-zQb9kl1P-jTcZLq6Gg7muFSV0IV3GPugXN_RBQsIqNQk9wxIYVkX-MSUK50MttQYtob0sONIqKQPmQ4gvi1YQOcyVOhgJYKcX4zg-9nOvWGy9R_-2MSxYGv1ie/s1600/532ea35f7fda5dbb10674c7024858277.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIPO_RrvoxkahbJ_hhf-zQb9kl1P-jTcZLq6Gg7muFSV0IV3GPugXN_RBQsIqNQk9wxIYVkX-MSUK50MttQYtob0sONIqKQPmQ4gvi1YQOcyVOhgJYKcX4zg-9nOvWGy9R_-2MSxYGv1ie/s640/532ea35f7fda5dbb10674c7024858277.jpg"> </a> </div>

Dilan, boleh aku bicara padamu?

Unknown 0 16:05

Dilan, Aku tau, keputusanmu untuk tidak bersama lagi dengan Lia memang sudah yang terbaik. Jadi aku tak akan mengungkit hal itu. Kenangan bukan untuk diperdebatkan bukan? Tapi Lan, boleh tidak aku bertanya kepadamu? Dilan, Akhirnya aku bertemu yang seperti kamu. Hanya saja dia bukan anak geng motor …

Allah sudah lebih dari cukup

Unknown 0 09:44

"Jika kamu merasa sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain Allah, maka percayalah bahwa Allah sudah sangat lebih dari cukup." -Hamka
Satu kalimat dari ibu Hamid membuat aku harusnya sadar bahwa Allah tak pernah meninggalkan aku. Kamu tau, beberapa bulan yang lalu aku juga duduk disini. Di balkon KFC disebuah pusat perbelanjaan di Surakarta. Iya, diposisi tempat yang sama. Bedanya, kali ini aku sambil membaca buku dan sendirian. Sebenarnya aku berdua dengan Reta, tapi dia memilih untuk ke salon daripada menemani aku menghabiskan sepotong ayam yang akan membuatnya jadi gendut. Tapi aku tidak peduli lagi akan itu. Lucunya, jika aku sedang merasa bahagia, nafsu makan ku mendadak lenyap dan itu bisa sampai satu bulan bahkan lebih. Dan sebaliknya, jika sedang tidak karuan seperti ini, semuanya ingin aku pesan. Walaupun pada akhirnya tak ada dari mereka yang aku makan.
Tidak ada yang berubah dengan kedai ayam kemahalan ini setelah ku tinggal beberapa bulan. Tetap ada gedung rumah sakit dihadapannya. Aku jadi teringat dengan  tulisanku beberapa bulan lalu tentang kedai ayam ini, dan orang yang bersamaku. Tulisan yang aku menulisnya sampai tidak tidur tapi pada akhirnya aku hapus setelah tiga jam aku publikasikan. Aku merasa, biarlah aku dan dia yang tahu apa yang terjadi malam itu. Ini rahasia kami.
Sayup-sayup suara lagu milik Maudy Ayunda terdengar. Aku jadi teringat sesuatu. Sesuatu yang tidak ingin aku ingat. Tapi kenapa semakin ingin dilupakan dia malah semakin melekat?
Jika sedang sendiri dan hujan seperti ini, aku lebih nyaman untuk melamun. Aku tahu itu adalah hal yang tidak penting dan kurang kerjaan. Bahkan melamunpun, aku perlu waktu khusus? Iya. Suara hujan seperti hipnotis untuk membawa kita mengingat masa lalu. Tidak ada bulan dilangit. Hanya ada lampu diujung balkon. Aku melamunkan diriku sendiri yang aneh akhir-akhir ini. Dimana saat aku sudah tidak mengerti tentang apa yang terjadi pada diriku sendiri. Sudah beberapa pekan ini aku sering terbangun tengah malam, merasakan nyeri didalam dada, lalu menjalar ke seluruh tubuh. Ini bukan asma. Aku tidak punya riwayat sakit yang berhubungan dengan pernafasan. Sakit maag sih sering. Tapi justru karena aku sering terbangun tengah malam begini, aku malah merasa dekat dengan Allah. Aku jadi bisa shalat malam sampai nangis-nangis. Bukan niat riya', tapi sebelumnya aku nggak pernah seperti ini. Dan aku baru sadar, kalau jauh sama orang yang kita suka itu nggak seberapa, lebih susah itu kalau jauh dari Allah. Dengan Allah aku bisa curhat sepuasku tanpa beban, tanpa harus nahan air mata, tanpa harus berfikir apakah kata-kata yang aku ucapkan itu harus atau tidak harus untuk diucapkan. Allah membuat aku merasa cukup. Bahkan Allah adalah perantara rinduku untuknya. Hanya Allah yang pada akhirnya bisa mengerti aku. Karena aku yakin, jika aku selalu berusaha mendekat pada Allah, semua yang aku sayang juga akan mendekat kepadaku. Dan itu benar.Aku menyerutup tropica float yang es krimnya sudah meleleh. Rasa sesak yang biasa aku rasakan ditengah malam itu muncul. Seperti ada yang duduk di hadapanku dan berusaha mengajakku tertawa. Sayangnya, itu hanya bagian dari lamunan ku. Hujan makin deras dan mulai mengenai tempatku duduk. Bukannya menghindar, aku sengaja tetap ditempat. Tidak peduli orang-orang melihatku dengan tatapan aneh. Aku membiarkan dentingan air hujan mengenai kacamataku yang membuat bulir-bulirnya menutupi penglihatan ku. Aku masukan novel karya Buya Hamka; Dibawah Lindungan Ka'bah, yang sudah difilmkan itu ke dalam tas. Karya Sastra yang hampir membuatku tertukar antara mimpi dan kenyataan. Dimana seorang Sholeh seperti Hamid harus menerima kenyataan bahwa tak mungkin bisa bersanding dengan Zainab yang sempurna. Tapi karena Allah, mereka kembali dipersatukan diakhirat. Karena apa? Karena besar dan sucinya cinta mereka.Ayam di hadapanku sudah tak lagi hangat. Memang, semua karena waktu. Sudah satu jam aku diam berhadapan dengan ayam goreng kemahalan ini. Dia yang awalnya hangat dan menggoda kini sudah dingin membuatku kian tak berselera. Semoga kamu tidak seperti ini ya. 
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwDpzSv61k79qC_KUiPWBHTmY018yfgehI2b9XTLMJxMAk9vdkUph5QNLVBvqPa-8_VGq_IQtC4qsh3CwlXy-wtXR0yXj8r74LszRXkcSnLfM4UkIM-0W7vd8JirBTf6BYJ3JuHoVoCg7x/s1600/tumblr_static_black-and-white-hipster-moon-text-world-you-favim.com-86257.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwDpzSv61k79qC_KUiPWBHTmY018yfgehI2b9XTLMJxMAk9vdkUph5QNLVBvqPa-8_VGq_IQtC4qsh3CwlXy-wtXR0yXj8r74LszRXkcSnLfM4UkIM-0W7vd8JirBTf6BYJ3JuHoVoCg7x/s640/tumblr_static_black-and-white-hipster-moon-text-world-you-favim.com-86257.jpg"> </a> </div>

Allah sudah lebih dari cukup

Unknown 0 09:44

"Jika kamu merasa sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain Allah, maka percayalah bahwa Allah sudah sangat lebih dari cukup." -Hamka Satu kalimat dari ibu Hamid membuat aku harusnya sadar bahwa Allah tak pernah meninggalkan aku. Kamu tau, beberapa bulan yang lalu aku juga duduk disini. Di balkon KF…

Kamilla bingung mau ngasih judul apa

Unknown 0 06:07

Aku tau aku penuh dengan keterburukan, 
Aku tau bahwa apa yang kamu inginkan adalah yang melulu sempurna, 
Aku tau jika pada akhirnya aku akan mengalami hal semacam ini. 
Percayalah, semua ini aku sudah tau. 
Aku sudah tau bahwa sekeras apapun aku berusaha semua takkan guna, 
Aku tau bahwa aku takkan pernah bisa sesempurna inginmu, 
Tapi harusnya kamu tau jika aku cukup susah payah seperti ini, 
Tapi sepertinya kamu tak akan mengerti, minimal peduli. 
Maaf, maaf jika ku bising buatmu penat. 
Maaf, maaf jika ku berkeburukan buatmu sesak. 
Maafkan aku atas ketidak sempurnaanku, tapi percayalah aku mencintai kamu dengan sesempurna mungkin yang ku mampu. 
Maaf jika keburukan akhlakku membuatmu enggan, 
Maafkan aku dan bulan di langit malam, 
Karena kami hanya sama-sama sedang merindukanmu.
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQFOBtcfH__3D_RH8KmYy6Z4UwsM2JtkMMGxL5RSNhahBRK8aoI5PWVAIivQzHbZk5jqt8LrUTtUdBs6BHkbVAnnf42UcrLYnDC33wx2dJ2XOUlbUMNCqunEN4FNnspXdvjtTCiPgUlP6y/s1600/a8f98a1466b352c231bf97ad65edfe0b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQFOBtcfH__3D_RH8KmYy6Z4UwsM2JtkMMGxL5RSNhahBRK8aoI5PWVAIivQzHbZk5jqt8LrUTtUdBs6BHkbVAnnf42UcrLYnDC33wx2dJ2XOUlbUMNCqunEN4FNnspXdvjtTCiPgUlP6y/s640/a8f98a1466b352c231bf97ad65edfe0b.jpg"> </a> </div>

Kamilla bingung mau ngasih judul apa

Unknown 0 06:07

Aku tau aku penuh dengan keterburukan, Aku tau bahwa apa yang kamu inginkan adalah yang melulu sempurna, Aku tau jika pada akhirnya aku akan mengalami hal semacam ini. Percayalah, semua ini aku sudah tau. Aku sudah tau bahwa sekeras apapun aku berusaha semua takkan guna, Aku tau bahwa aku takkan per…

Jika sedang hujan begini

Unknown 0 18:14

Jika sedang hujan begini, aku lebih suka melamun. Tidak tau apa alasannya, bagiku melamun diwaktu hujan adalah kegiatan kesukaanku selama satu atau dua bulan terakhir ini.
Jika yang lain memilih untuk berlindung dari derasnya serangan hujan disore hari, aku justru memilih untuk membiarkan bulir-bulir air hujan itu mengenai tubuhku.
Dipersimpangan jalan, aku duduk di atas motorku seraya menunggu detik-detik sebelum lampu hijau menyala.
Baru kali ini, 60 detik terasa begitu cepat untuk sebuah lamunan dibawah hujan. Teringat apa yang terjadi sebelum hujan turun. Suaranya yang membuat persendian lututku hampir lepas, suaranya yang sangat aku rindukan.
Tertawa renyah seperti biasanya diujung sana. Hal yang aku sukai, kejutan. Dia mengejutkanku dari jauh. Dan bodohnya aku sangat terkejut hingga menjatuhkan gelas ditempat makan tadi, dan harus menggantinya.
Lagi-lagi kebodohanku tak bisa ditepis, dari sini, aku selalu yakin bahwa; "Ah, pasti dia juga rindu aku.." Pasti. Pasti. Pasti. Ungkapan orang yang sudah menyerah, bukan.
Lampu hijau sudah menyala, dibawah langit gelap dengan kecepatan 40km/jam aku tersenyum simpul. Hujan kian deras tanpa ada yang menyadari bahwa aku juga sedang hujan.
Hanya aku yang menyadari, bahwa bukan aku yang dia rindukan.

Jika sedang hujan begini

Unknown 0 18:14

Jika sedang hujan begini, aku lebih suka melamun. Tidak tau apa alasannya, bagiku melamun diwaktu hujan adalah kegiatan kesukaanku selama satu atau dua bulan terakhir ini. Jika yang lain memilih untuk berlindung dari derasnya serangan hujan disore hari, aku justru memilih untuk membiarkan bulir-buli…

Kalau nanti sejauh matahari, kita pernah sedekat nadi

Unknown 0 14:12

Aku lampu yang merindu bulan, sebegitu rindunya sampai aku lupa. Aku lupa bahwa ada matahari dibalik bulan, yang karenanya aku cemburu. Tapi setidaknya bulan harus berterimakasih padaku, karena bulan tak bisa menyinari setiap malam dengan sempurna. Masalahnya hanya ada pada jarak. Jika saja, bulan lebih dekat pada bumi, tak akan dibutuhkan lampu. Jika saja, bumi bisa mendekat pada bulan, lampu tak lagi digunakan. Karena semua sudah jelas. Karena tak ada lagi yang namanya gelap. Yang ada, kekurangan cahaya. Yang pada intinya, jarak menggelapkan segalanya. Aku tidak menyangka jika akan sejauh ini, bulan hanya mau dekat dengan matahari. Bukan dengan lampu-lampu di bumi. Tapi semua sudah terjadi, detak jarum jam tak akan bisa berbalik ke kiri. Kamu sudah terbang dengan merdeka tanpaku, aku pun hanya bisa melihat sayapmu mengepak-epak dengan sebegitu menawannya.
Jangan cari aku jika kau butuh, karena tanpa kau caripun aku sudah ada dihadapmu. 

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXgepO_9NoVTFfwYhihKThmTDl3ByNLGD1X_01Rck0cO9aaXY95eQ3SPzSXPIEUgH9vge2qoSJwQ34KN79cLxoscI5phNRCdDcUD_6eR1lOlaXJjVAUeeWPow1SKgRI2GdChp6EE1ae3X_/s1600/IMG_20160817_182718.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"> <img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXgepO_9NoVTFfwYhihKThmTDl3ByNLGD1X_01Rck0cO9aaXY95eQ3SPzSXPIEUgH9vge2qoSJwQ34KN79cLxoscI5phNRCdDcUD_6eR1lOlaXJjVAUeeWPow1SKgRI2GdChp6EE1ae3X_/s640/IMG_20160817_182718.jpg"> </a> </div>

Kalau nanti sejauh matahari, kita pernah sedekat nadi

Unknown 0 14:12

Aku lampu yang merindu bulan, sebegitu rindunya sampai aku lupa. Aku lupa bahwa ada matahari dibalik bulan, yang karenanya aku cemburu. Tapi setidaknya bulan harus berterimakasih padaku, karena bulan tak bisa menyinari setiap malam dengan sempurna. Masalahnya hanya ada pada jarak. Jika saja, bulan l…

Greentea Latte

Kepada Perempuan Sebelum Aku

#Reaction Dilan main film? Ayah!

Dilan, boleh aku bicara padamu?

Allah sudah lebih dari cukup

Kamilla bingung mau ngasih judul apa

Jika sedang hujan begini

Kalau nanti sejauh matahari, kita pernah sedekat nadi

Contact Form

Popular Posts

Labels

Comments